Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengintruksikan kepada para pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas untuk bersinergi dengan dunia industri sesuai potensi daerah masing masing. Sebagai contoh, Kementerian Ketenagakerjaan membangun BLK komunitas di sekitar lokasi Danau Toba sebagai dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau Toba. "Danau Toba sebagai salah satu wisata super prioritas yang menjadi fokus pembangunan bagi pemerintah memiliki keunikan tersendiri karena terdapat wisata gunung dan air," kata Ida dalam keterangannya, Minggu (6/6/2021).
Ida mengatakan keberadaan BLK Komunitas ini harus disinergikan dengan dunia industri pariwisata di sekitarnya. Menaker menyebut sejumlah pihak yang penting dijadikan mitra dengan BLK Komunitas bidang pariwisata, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan asosiasi tour guide. Hal itu guna mengetahui standar pelayanan yang baik terhadap konsumen atau turis.
"Taruhlah BLK Komunitas yang ada di Simalungun tidak gandengan tangan dengan hotel yang ada di Parapat, dia tidak tau bagaimana sebaiknya melatih housekeeping sesuai standar hotel yang benar," katanya. "Begitu juga kalau tidak gandeng asosiasi tour gudie, bagaimana BLK Komunitas tour guide ini bisa melatih anak anak kita di situ tentang bagaimana sejarahnya, bagaimana meletusnya gunung itu," lanjut Ida. Ida mengatakan pemerintah berharap banyak dengan keberadaan BLK Komunitas untuk mengurangi angka pengangguran.
Khususnya di Danau Toba agar tercipta SDM yang kompeten. "Jadi kita berharap banyak dari Danau Toba ini sangat berharap BLK Komunitas dapat berperan secara maksimal dalam menciptakan SDM yang berkompeten," tegasnya. Ida menjelaskan, dengan bersinergi, lulusan BLK memiliki keterampilan yang memadai, serta lebih mudah terserap pasar kerja dan mengurangi angka pengangguran.
Menurutnya dengan bersinergi, lulusan pelatihan dapat dipastikan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap industri. "Kita dorong BLK Komunitas untuk bergandengan tangan dengan dunia usaha, dunia industri untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi para lulusannya," ujarnya Diharapkan program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan atau training dan investasi SDM bagi industri, sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri.
Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan di antaranya informasi pasar kerja; pengembangan kurikulum dan pengajaran; pengembangan standar kompetensi kerja dan kualifikasi nasional (SKKNI); sertifikasi kompetensi; On the Job Training (OJT); peningkatan keterampilan wirausaha; pengembangan training center di industri; dan bahkan menjadi co manage lembaga pelatihan. Menurut Ida, dalam memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, Kemnaker menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini. Arah kebijakan program ini adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
Sejak tahun 2017, telah berdiri sebanyak 2.127 lembaga BLK Komunitas yang tersebar di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, dan komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.