Begitu banyaknya potensi energi terbarukan yang belum tergali sepenuhnya, membuat kita terus menemukan inovasi baru untuk memanfaatkannya dengan lebih efisien. Dalam dunia energi, salah satunya adalah biogas. Namun, prosesnya yang memakan waktu dan teknologi yang masih terbatas menjadi hambatan utama dalam mengadopsi biogas sebagai energi alternatif.
Namun, di balik kendala tersebut, mahasiswa dari Universitas Pertamina (UPER) bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan Pertamina Foundation, sepertinya menemukan jalan keluar. Mereka menjadikan limbah tahu dan kotoran sapi sebagai bahan baku untuk menghasilkan biogas dalam waktu singkat, seolah-olah menyulapnya menjadi energi yang berguna.
“Desa Bojongkulur, tempat kami melakukan riset ini, dikenal sebagai produsen tahu terbesar. Namun, sayangnya, pengelolaan limbah tahu belum optimal. Melalui penelitian kami, kami mencoba mengubah limbah tersebut menjadi sumber energi yang bermanfaat,” ujar Yama, salah satu mahasiswa Teknik Perminyakan UPER yang terlibat dalam proyek ini.
Dengan semangat inovatif, mereka mengembangkan reaktor biogas yang mampu memproses limbah tahu dan kotoran sapi secara efisien. Proses ini tidak hanya cepat, tetapi juga ramah lingkungan.
“Inovasi ini bukan hanya tentang menghasilkan biogas lebih cepat, tetapi juga tentang memanfaatkan limbah secara efektif dan membantu menjaga lingkungan tetap bersih,” tambah Yama.
Penggunaan panel surya sebagai alat pemanas untuk reaktor biogas menjadi langkah cerdas dalam mempercepat proses produksi. Dengan bantuan energi matahari, aktivitas bakteri dalam mengurai limbah menjadi biogas bisa meningkat signifikan.
Hasilnya pun memuaskan. Proses pengembangan ini mampu menghasilkan biogas dua kali lebih cepat daripada teknologi konvensional. Bahkan, biogas yang dihasilkan telah dimanfaatkan oleh beberapa rumah tangga dan akan terus dipasok untuk kebutuhan produksi tahu di Desa Bojongkulur.
Selain memberikan solusi nyata dalam pengelolaan limbah, proyek ini juga menjadi contoh bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam memecahkan masalah sosial. Rektor UPER, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya mahasiswa dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
“Mahasiswa harus lebih dari sekadar belajar di dalam kelas. Mereka harus menjadi agen perubahan yang aktif dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Informasi tentang peluang kuliah di UPER juga telah dibuka bagi calon mahasiswa yang tertarik untuk bergabung dalam perjalanan inovatif ini. Yuk, temukan lebih banyak informasi di https://pmb.universitaspertamina.ac.id/ dan jadilah bagian dari solusi masa depan energi yang berkelanjutan!