Penggunaan alat nebulizer untuk mengatasi masalah gangguan pernapasan semakin diminati masyarakat Indonesia. Cara pakainya yang mudah dan minim efek samping adalah salah dua faktor yang membuatnya dipilih banyak orang. Namun sebelum membeli, kenali dulu jenis-jenis nebulizer seperti yang dijelaskan berikut ini:
- Nebulizer compressor
Dikenal juga sebagai jet nebulizer, nebulizer compressor termasuk jenis yang umum digunakan. Bermodalkan daya listrik, alat ini bakal menghasilkan aliran gas bertekanan tinggi yang lalu mengubah obat cair yang Anda masukkan menjadi uap. Kemudian, uap tadi dihirup pasien selama 10 sampai 20 menit dalam sekali pemakaian.
Dibandingkan jenis nebulizer lainnya, nebulizer compressor dibanderol dengan harga murah. Hanya saja, Anda harus mengantisipasi bunyi yang cukup kencang. Selain itu, alat ini hanya bisa berfungsi memakai listrik alias bukan perangkat portable.
- Nebulizer ultrasonik
Sesuai namanya, nebulizer ultrasonik menggunakan getaran berfrekuensi tinggi untuk mengubah obat cair menjadi uap. Jenis nebulizer ini juga cocok untuk Anda yang ingin menjalani sesi terapi tanpa terganggu bunyi seperti nebulizer compressor. Adapun durasi pengobatannya lebih singkat, yakni hanya enam menit dalam sekali pengobatan.
Untuk mengisi daya, nebulizer ultrasonik mengandalkan baterai yang bisa Anda isi ulang memakai daya listrik. Sayangnya, alat ini dianggap kurang efektif saat Anda pakai untuk mengompres obat cair suspensi atau obat cair kental.
- Nebulizer mesh
Memanfaatkan gelombang ultrasonik, nebulizer mesh akan mengonversi obat cair menjadi uap melalui lubang mesh. Lubang tersebut dibuat menggunakan benang atau kawat yang menghasilkan uap sangat halus, sehingga nyaman saat Anda hirup. Tak sedikit orang yang menganggap nebulizer mesh sebagai alat yang paling efisien dibandingkan dua versi sebelumnya.
Keunggulan lain dari nebulizer mesh adalah sumber dayanya yang mengandalkan baterai. Dengan begitu, Anda bisa memindahkannya ke mana saja. Namun, harga yang dipatok untuk nebulizer mesh lebih mahal meski hasil yang diberikan lebih memuaskan.
Kemudian supaya alat nebulizer tahan lama, pastikan Anda merawatnya dengan tips berikut:
- Bersihkan mouthpiece atau masker beserta wadah obat memakai air hangat setelah dipakai;
- Keringkan dengan lap bersih atau hidupkan nebulizer untuk mempercepat pengeringan;
- Simpan nebulizer di tempat steril dan kering. Jika memungkinkan, masukkan ke kotak khusus untuk menjaga fungsinya;
- Rendam nebulizer beserta komponennya di dalam air hangat campur cuka selama satu jam, lalu angkat dan keringkan;
- Ganti selang secara rutin untuk mencegah infeksi kuman dan bakteri.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda dapat menemukan nebulizer yang sesuai bujet dan kebutuhan. Jadi kualitas kesehatan tetap terjaga tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Anda yang memerlukan rekomendasi nebulizer terbaik pun dapat mengecek tautan ini https://www.omronhealthcare-ap.com/id/category/9-respiratory-therapy.